Jumat, 14 Januari 2011

Zuhud

Harta benda bukanlah suatu miniatur absolut untuk mengukur zuhud dalam hidup seseorang. Sebab zuhud itu bagian dari takwa, sedang takwa tempatnya di hati. Dengan begitu, zuhud itu tempatnya di hati. Alhasil, hati-lah yang menjadi toloukur zuhud. Orang yang hidup pas-pasan tidak berarth zuhud. Orang yang bermandikan uang tidak berarti tamak dan rakus. Semuanya kembali pada hati. Sayyidina Ali KW menyampaikan, "Andai seseorang menghimpun seluruh apa saja yang ada di muka bumi, dengan tujuan untuk mencari rida Allah SWT semata, maka ia dinamakan zaahid. Seandainya ia tak peduli seluruh apa/kekayaan yang ada di muka bumi, namun bukan karena Allah SWT, maka ia tidak termasuk zâhid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar